Belum Ada Arahan Dari Pusat, Gnose Belum Bisa Diterapkan di Bangka Barat

BANGKA BARAT - - Pemerintah pusat telah memperbaharui ketentuan atau syarat perjalanan di dalam negeri di masa pandemi Covid-19, meliputi perjalanan udara, darat, dan laut terhitung tanggal 1 April 2021.

Ketentuan syarat perjalanan terbaru tersebut di dalam negeri itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Satgas Nomor 12 tahun 2021. Ketentuan tersebut menggantikan SE Nomor 7 tahun 2021.

Baca juga: Polres Batang Berikan Bansos untuk Korban Kecelakaan Kereta Kelinci

Namun ketentuan tersebut belum bisa untuk diterapkan pada pelabuhan penyeberangan Tanjung Kalian, Mentok, Bangka Barat.

Ha ini dikarenakan, Pemkab Bangka Barat dan Tim Satgas Penanggulangan Covid 19 Babar hingga saat ini belum mendapatkan arahan untuk menerapkan Gnose di pelabuhan Tanjung Kalian.

Baca juga: H R Paku Ganefo Dondang, Harapkan Kapolri Proses Edy Mulyadi

Hal ini disampaikan oleh Jubir Satgas Covid 19 Bangka Barat, Putra, kepada awak media.

Namun menurut Putra tidak menutup kemungkinan Gnose bisa diterapkan di pelabuhan Tanjung Kalian.

Baca juga: Kepala Dinsos, Ade Hendarsyah: Hampir 70 Persen Penduduk Garut Terima Bansos di Masa Pandemi Covid-19

"Sampai hari ini kita belum mendapat arahan untuk penerapan Gnose di tanjung kalian. Namun Bisa saja diterapkan di pelabuhan Tanjung Kalian, " ujar Putra. (30/03/2021)

Ketika ditanya apakah dari Pemkab Babar akan mengajukan kepihak pemerintah pusat agar Gnose bisa diterapkan di Pelabuhan Tanjung Kalian, Menurut Putra hal ini bisa terjadi, dengan melakukan kordinasi dengan banyak pihak.

Baca juga: Pihak DPMPTSP Pangkalpinang Akui Belum Terbitkan IMB Pembangunan Rumah Duka di Jalan Satam

"Bisa saja (diajukan) tentu koordinasi dengan banyak pihak, " jawabnya.

Namun menurut Putra, Gnose kurang efektif untuk digunakan sebagai deteksi dini covid 19.

Baca juga: Pasca MUI Pangkalpinang Nyatakan Tidak Ada Pelarangan Berhijab di CV Sumber Jadi, Ini Respon Nitizen

"Untuk di ketahui gnose kurang efektif digunakan sebagai deteksi dini (Covid 19), " tandasnya.